Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

APLIKASI SISTEM ECVT PADA PENENTUAN LAJU LEACHING BIJIH ROASTING KALKOPIRIT

Wadda, Haniwati (2015) APLIKASI SISTEM ECVT PADA PENENTUAN LAJU LEACHING BIJIH ROASTING KALKOPIRIT. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
APLIKASI SISTEM ECVT PADA PENENTUAN LAJU LEACHING BIJIH ROASTING KALKOPIRIT_1.PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Umumnya bijih tembaga ditemukan di alam dalam bentuk sulfida seperti kalkopirit (CuFeS ). Bijih kalkopirit umumnya diolah secara proses pirometalurgi dibandingkan diolah dengan proses hidrometalurgi, karena kalkopirit tidak mudah dilarutkan dengan pelarut. Namun kini telah dikembangkan proses pengolahan kalkopirit dengan menggabungkan proses pra-olahan metalurgi dan hidrometalurgi. Proses pengolahan diawali dengan proses pemanggangan, kemudian diolah dengan proses leaching. Cepat atau lambatnya proses leaching terlihat dari laju reaksi yang dihasilkan. Umumnya dalam penentuan laju reaksi leaching masih menggunakan metode kuantitatif teknik laboratorium seperti analisa titrimetrik (volumetrik) dan instrumental seperti alat spektrofotometer. Metode tersebut membutuhkan waktu, keahlian khusus dan pengetahuan di bidangnya. Penerapan teknologi ECVT untuk leaching tembaga dilakukan dengan memanfaatkan perubahan distribusi permitivitas yang terjadi selama proses berlangsung. Apabila teknik ECVT mampu diaplikasikan untuk memonitor proses leaching secara real time, maka ECVT dapat meningkatkan efisiensi waktu proses, dan ECVT dapat dijadikan sebagai alat ukur terbaru untuk mengetahui laju reaksi proses leaching yang terjadi secara cepat dan real time. Penelitian ini menggunakan bijih kalkopirit yang tidak dipanggang dengan ukuran -100#, dan bijih kalkopirit yang dipanggang pada temperatur 730 2 o C selama 2 jam. Bijih kalkopirit dan bijih roasting kalkopirit masing-masing dilarutkan dengan asam sulfat 2M. Konsentrasi Cu dalam pregnant leach solution (PLS) diukur menggunakan AAS. Kapasitansi PLS diukur menggunakan Capacitometer dan permitivitas PLS diukur menggunakan ECVT 12 Channel. Berdasarkan analisis AAS, pemanggangan kalkopirit menyebabkan peningkatan konsentrasi Cu yang terlarut selama 48 jam proses leaching, yaitu 33020 mg/L. Hasil pengukuran kapasitansi adalah kapasitansi semakin menurun seiring dengan lamanya waktu leaching. Penurunan kapasitansi diakibatkan penurunan polarisasi antara ion H dan SO 4 2- dalam asam sulfat. Berkurangnya ion H + dan SO 4 2- karena asam sulfat telah melarutkan Cu 2+ yang berasal dari CuSO 4 dan Fe 3+ yang berasal dari mineral pengotor Fe 2 O . Hasil penelitian menunjukkan capacitometer mampu mengukur perubahan kapasitansi pada PLS, konsentrasi Cu yang terlarut, dan turunnya konsentrasi asam sulfat. Laju reaksi yang dihasilkan berdasarkan AAS adalah 1,67 x 10 -10 mg/L.s 3 -1 , dan berdasarkan capacitometer adalah 1,665 x 10 . ECVT 12 Channel dapat menghasilkan citra dari proses leaching. Selama proses leaching berlangsung terjadi perubahan distribusi permitivitas yang ditandai dengan perubahan warna pada citra yang dihasilkan. Perubahan distribusi permitivitas menandakan perubahan konsentrasi asam sulfat selama proses leaching. Laju reaksi berdasarkan ECVT 12 Channel pada leaching bijih kalkopirit pada waktu leaching 3 jam adalah 3,944 x 10 -12 mg/L.s

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorHaryono, Didied196705302002121001
Thesis advisorAl huda, MahfudzUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: ECVT, Capacito Meter, Leaching, Pemanggangan, Kalkopirit, Laju Reaksi, Citra.
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 11 Apr 2022 22:11
Last Modified: 11 Apr 2022 22:11
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/12066

Actions (login required)

View Item View Item