Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH PREBIOTIK DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN (Pangasius sp.)

HADIJAH, IDA (2015) PENGARUH PREBIOTIK DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN (Pangasius sp.). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
PENGARUH PREBIOTIK DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN (PANGASIUS SP.).PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

A prebiotic is a non-digestible food ingredient that beneficially affects the host by selectively stimulating the growth or the activity of one or a limited number of bacteria in the colon. This research aimed to determine the effect of commercial feed containing prebiotics on the growth of catfish (Pangasius sp.). Fish were fed three times daily in ad satiation. The feed used was extracted from sweet potato so called Cilembu variety. The experiment were done with four treatments and three replicates, namely control A (0% prebiotic), B (1% prebiotic), C (2% prebiotic), D (3% prebiotic). The treatment with the addition of 1% prebiotic can improve number of bacteria populations, protein retention, protein efficiency ratio, specific growth rates, feed efficiency and survival rate higher than the other treatments with the value of each 9,25±0,09b%, 15,65±3,83b%, 112,68±25,22b%, 1,52±0,16c%, 31,55±5,1b% and 93,33±6,67%, respectively and the addition of 1% prebiotic had significantly different values compared to control for number of bacteria populations, protein retention, protein efficiency ratio, specific growth rates, feed efficiency and survival rate parameters. Therefore, the addition of 1% prebiotic was assumed to be able to promote the growth performance of catfish.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorNoerkhaerin Putra, Achmad198512022010121006
Thesis advisorMustahal, Mustahal195903011984031001
Additional Information: Pemberian pakan buatan dalam budidaya ikan patin secara intensif merupakan hal yang mutlak dibutuhkan karena mampu menunjang pertumbuhan patin secara optimal. Namun, penggunaan pakan buatan atau pelet cenderung memakan biaya yang relatif tinggi dan tidak sebanding dengan peningkatan nilai nutrisi. Ikan tidak hanya memanfaatkan protein untuk pertumbuhan tetapi juga sebagai sumber energi. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan penambahan prebiotik pada pakan komersial. Prebiotik adalah bahan makanan yang tidak dapat dicerna yang menguntungkan inang dan secara selektif merangsang pertumbuhan atau aktivitas satu atau sejumlah bakteri dalam usus besar (Ringø et al. 2010). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peranan prebiotik ubi Cilembu dalam meningkatkan pertumbuhan ikan patin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2014, bertempat di Balai Benih Ikan (BBI) Baros. Pengujian jumlah populasi bakteri dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan komersial dengan penambahan prebiotik ubi Cilembu, ikan patin dengan bobot 7±0,73 g/ekor dan padat tebar 15 ekor/akuarium. Akuarium yang digunakan berukuran 75x40x39 cm3 sebanyak 12 buah yang disusun secara acak. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu perlakuan A (Prebiotik 0%), B (Prebiotik 1%), C (Prebiotik 2%) dan D (Prebiotik 3%). Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari secara at satiation. Parameter penelitian ini yaitu, jumlah konsumsi pakan (JKP), jumlah populasi bakteri (JPB), retensi protein (RP), rasio efisiensi protein (REP), laju pertumbuhan spesifik (LPS), efisiensi pakan (EP) dan tingkat kelangsungan hidup atau survival rate (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai jumlah konsumsi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan A yaitu 482,67 g, diikuti oleh perlakuan pakan D dengan nilai 474,00 g, perlakuan B yaitu sebesar 473,33 g dan nilai konsumsi pakan terendah yaitu perlakuan C sebesar 463,33 g. Dari hasil analisis data menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antar perlakuan pakan (P > 0,05). Sementara itu, nilai jumlah populasi bakteri menunjukkan bahwa perlakuan pakan B memiliki nilai jumlah populasi bakteri tertinggi yaitu sebesar 9,25 Log CFU/mL, diikuti oleh perlakuan C sebesar 8,85 Log CFU/mL, perlakuan D yaitu sebesar 8,80 Log CFU/mL dan populasi terendah yaitu pada perlakuan kontrol atau tanpa pemberian prebiotik memiliki nilai sebesar 8,71 Log CFU/mL. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa perlakuan B berbeda nyata terhadap perlakuan lain. Nilai retensi protein menunjukkan banyaknya protein yang dapat diserap dan disimpan dalam tubuh ikan patin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B memiliki nilai retensi protein tertinggi yaitu sebesar 15,65%, diikuti oleh perlakuan C sebesar 9,52%, perlakuan D dengan nilai 9,19% dan perlakuan A yang memiliki nilai retensi protein terendah yaitu sebesar 7,37%. Berdasarkan hasil analisis data, perlakuan B menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P < 0,05) terhadap perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan prebiotik 1% pada pakan mampu meningkatkan nilai retensi protein yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Selain nilai retensi protein, dilakukan pula pengukuran nilai rasio efisiensi protein (REP) yang menunjukkan tingkat pemanfaatan protein pada pakan yang dikonsumsi, yang merupakan perbandingan antara pertambahan berat badan ikan dengan jumlah protein yang dikonsumsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B menunjukkan nilai REP tertinggi yaitu 112,68%, diikuti dengan perlakuan C sebesar 55,14%, perlakuan A yaitu 51,32% dan perlakuan D dengan nilai 47,40%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa REP dengan penambahan prebiotik 1% memiliki nilai yang berbeda nyata (P < 0,05) terhadap perlakuan lainnya. Penambahan prebiotik 1% pada pakan menghasilkan nilai aktifitas retensi protein dan rasio efisiensi protein yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Hal ini berbanding lurus dengan nilai laju pertumbuhan spesifik (LPS) dan nilai efisiensi pakan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LPS tertinggi diperoleh dari perlakuan pakan B yaitu sebesar 1,52%, diikuti oleh perlakuan C yaitu sebesar 1,06%, perlakuan D sebesar 0,95% dan perlakuan A dengan nilai LPS terendah yaitu sebesar 0,82%. Hal ini menunjukan bahwa penambahan prebiotik 1% pada pakan mampu meningkatkan nilai laju pertumbuhan spesifik yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Efisiensi pakan merupakan kemampuan ikan untuk memanfaatkan pakan secara optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan B yaitu sebesar 31,55%, diikuti oleh perlakuan C memiliki nilai efisiensi pakan sebesar 18,15%, perlakuan D dengan nilai 15,57% dan perlakuan A dengan nilai 12,63%. Hal ini menunjukkan bahwa pakan dengan penambahan prebiotik 1% lebih efektif dalam pemanfaatan nutrisi pakan serta diikuti dengan peningkatan bobot yang lebih efisien. Nilai survival rate (SR) atau tingkat kelangsungan hidup ikan patin selama penelitian, menunjukkan bahwa perlakuan pakan B memiliki nilai SR tertinggi yaitu sebesar 93,33% diikuti oleh perlakuan D yaitu sebesar 88,89%, kemudian perlakuan C dengan nilai 86,67% dan perlakuan A dengan nilai SR terendah yaitu sebesar 84,44%. Hasil analisis data, menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata untuk semua perlakuan pakan (P > 0,05). Hal ini diduga karena ikan mengalami stres saat sampling dan daya listrik yang kurang stabil dilokasi pemeliharaan ikan uji yang akhirnya menyebabkan kematian. Penambahan prebiotik mampu meningkatkan nilai jumlah populasi bakteri, retensi lemak, retensi protein, REP, LPS, efisiensi pakan dan SR ikan patin lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Penambahan prebiotik 1% dalam pakan mampu meningkatkan pertumbuhan ikan patin (Pangasius sp.) lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya
Uncontrolled Keywords: Commercial feed, Growth, Pangasius sp., Prebiotic,Pakan komersial, Pangasius sp., Pertumbuhan, Prebiotik.
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 21 Apr 2022 12:43
Last Modified: 12 May 2022 14:32
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/12048

Actions (login required)

View Item View Item