Fadiastian, Hesga (2014) PENGARUHPERLAKUAN PANAS TERHADAP FASA PRESIPITAT DAN KETAHANAN KOROSI PADA PADUAN Co-Cr-Mo-C-N (ASTM F75) UNTUK APLIKASI BIOMEDIS. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text
PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP FASA PRESIPITAT DAN KETAHANAN KOROSI PADA PADUAN Co-Cr-Mo-C-N (ASTM F75) UNTUK APLIKASI BIOMEDIS, HESGA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Menurut penelitian dari WHO, salah satu penyebab kematian penduduk akibat kecelakaan yakni sebanyak 9 %. Pada tahun 2005 dari jumlah tersebut, WHO mencatat ada setidaknya 2 juta orang di dunia yang mengalami patah tulang karena kecelakaan. Salah satu insiden kecelakaan yang cukup tinggi yakni insiden fraktur ekstremitas bawah, sekitar 46,2% dari insiden kecelakaan yang terjadi. Untuk meningkatkan kualitas hidup para lanjut usia ini diperlukan material subsitusi/implan yang bertujuan untuk mengganti jaringan yang rusak. Material implan yang paling banyak digunakan adalah logam karena berbagai keunggulan seperti sifat ketahanan korosi, ketahanan aus dan sifat mekanik yang baik. Salah satu logam implan yang banyak digunakan adalah paduan Co-Cr-Mo.Logam paduan Co-Cr-Mo ASTM F75 merupakan paduan dari hasil coran yang perlu dilakukan proses perlakuan panas untuk mendapatkan struktur mikro yang seragam dan memenuhi standar. Pada penelitian ini akan dilakukan perlakuan panas untuk meningkatkan ketahanan korosi dengan cara mengatur jumlah fasa dan presipitat serta memvariasikan komposisi kimia dan laku panas pada logam.Spesimen berbentuk ingot dari hasil pengecoran dipotong dengan dimensi 15 mm x 15 mm x 7 mm, kemudian dilakukan perlakuan panas dengan temperatur pemanasan 1523 oK dengan waktu tahan 6 jam kemudian dilakukan aging dengan temperatur 773 oK dengan waktu tahan 6 jam. Selanjutnya dilakukan pengamatan struktur mikro dengan menggunakan mikroskop optik, kemudian dilakukan pengujian korosi untuk mengetahui laju korosi, dan pengujian menggunakan XRD untuk mengetahui jenis fasa presipitat yang terbentuk. Ketahanan korosi yang baik digunakan untuk implan pada tubuh yaitu pada sampel 0.15C0N aging yang memiliki jumlah presipitat yang lebih sedikit sebesar 0% dengan laju korosi 3.9194x10-6 mpy sedangkan pada sampel 0.25C0.2N as-cast memiliki presipitat yang paling banyak yaitu sebesar 13.24% presipitat sehingga memiliki laju korosi yang paling rendah sebesar 0.081257 mpy hal itu disebabkan karena pengaruh perlakuan panas terhadap masing-masing sampel dan komposisi kimianya yang berbeda.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Presipitat, laku panas, implan, ketahanan korosi, Co-Cr-Mo | |||||||||
Subjects: | T Technology > TS Manufactures | |||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
|||||||||
Depositing User: | Perpustakaan Pusat | |||||||||
Date Deposited: | 21 Apr 2022 12:40 | |||||||||
Last Modified: | 11 May 2022 14:08 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/12034 |
Actions (login required)
View Item |