ROBEKHA, NOVA (2016) Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Pada Simpang Ciruas Serang. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (9MB) |
Abstract
Ciruas intersection is an intersection with four directions which is completed by traffic lights signals. This intersection is one intersection which is pretty full because it is located close to the market, moreover disobedience of road users became one of the causes of congestion at the intersection which is located in Serang, Banten. Therefore necessary to research at the intersection to analyze the performance of the intersection. Ciruas intersection connects some highways such as Serang – Jakarta highway, Ciptayasa Ciruas highway and Ciruas Walantaka highway. The purpose of this study is to analyze the performance of the intersection of the existing condition, determine the factors that influence the performance of intersections and provide alternative solutions to problems that arise in Ciruas intersection. Intersection performance analysis methods is Indonesian Highway Capacity Manual 1997. Based on the result of research on the intersection can be seen that the intersection is not to saturation.. It is proven by only one approach which is result the degree of saturation (ds > 0,75 ; saturation) that is West approach produce 0.8, while on North, South and East approach produces the degree of saturation (ds < 0,75 ; not saturation) respectively of 0.4, 0.66, 0.41. The result capacity of Ciruas intersection produce 379, 403, 1062, 1371 smp/jam respectively for North, South, West, East approach. The highest queues length in intersection produced by West approach is 126,5 m. Great value the whole intersection stopping rate is 0,89 stop/smp. The average intersection delay produced was 46,9 det/smp and entered the intersection level of service (LOS) with the level E (> 40 – 60 det/smp). To improve the performance of Ciruas intersection, alternative repairs done by resetting signal, phase changes and geometric dilation in which the result of degree of saturation on the North approach = 0.3, South approach = 0.46, West approach = 0.55 and East approach = 0.42. Intersection Level of Service is at level C.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Simpang Ciruas adalah simpang dengan empat lengan yang dilengkapi dengan sinyal lampu lalu lintas. Simpang ini merupakan salah satu persimpangan yang cukup padat karena berlokasi dekat dengan pasar, selain itu ketidaktaatan pengguna jalan menjadi salah satu penyebab kemacetan pada simpang yang terletak di Kabupaten Serang, Banten ini. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian pada simpang untuk menganalisis kinerja simpang Ciruas. Simpang Ciruas menghubungkan antara Jalan Raya Serang – Jakarta, Jalan Raya Ciptayasa Ciruas dan Jalan Raya Ciruas Walantaka. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja simpang pada saat kondisi eksisting, mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja simpang serta mencari tahu alternatif solusi pemecahan masalah yang timbul pada Simpang Ciruas. Acuan yang dipakai dalam menganalisis kinerja simpang adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Berdasarkan hasil penelitian pada Simpang Ciruas diketahui bahwa simpang belum mendekati jenuh dibuktikan dengan adanya satu pendekat yang menghasilkan derajat kejenuhan (ds > 0,75 ; jenuh) yaitu pendekat Barat sebesar 0,8 sedangkan untuk pendekat Utara, Selatan dan Timur menghasilkan derajat kejenuhan (ds < 0,75 ; tidak jenuh) masingmasing sebesar 0,4, 0,66, 0,41. Kapasitas yang dihasilkan pada simpang Ciruas sebesar 379, 403, 1062, 1371 smp/jam masing-masing untuk pendekat Utara, Selatan, Barat dan Timur. Panjang antrian tertinggi dihasilkan pada pendekat Barat sebesar 126,5 m. Besar nilai angka henti seluruh simpang adalah 0,89 stop/smp. Tundaan rata-rata simpang yang didapat adalah 46,9 det/smp dan masuk tingkat pelayanan simpang (LOS) dengan tingkat E (> 40 – 60 det/smp). Untuk meningkatkan kinerja Simpang Ciruas dilakukan alternatif perbaikan dengan melakukan pengaturan ulang sinyal, perubahan fase dan pelebaran geometrik yang dimana hasil derajat kejenuhan untuk pendekat Utara = 0,3, Selatan = 0,46, Barat = 0,55 dan Timur = 0,42. Tingkat pelayanan simpang meningkat berada pada tingkat C. | |||||||||
| Uncontrolled Keywords: | signalized intersections, performance, queue length, delay, degree of saturation Simpang bersinyal, kinerja, panjang antrian, tundaan, derajat kejenuhan | |||||||||
| Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) | |||||||||
| Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 22201-Jurusan Teknik Sipil |
|||||||||
| Depositing User: | Perpustakaan Pusat | |||||||||
| Date Deposited: | 10 Apr 2022 07:32 | |||||||||
| Last Modified: | 10 Apr 2022 07:32 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/11828 |
Actions (login required)
 |
View Item |