Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

DAMPAK PENERAPAN PP NO. 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API TERHADAP ARUS BARANG KOMODITI HASIL PERTANIAN DI STASIUN RANGKASBITUNG

Sutisna, Tatang (2014) DAMPAK PENERAPAN PP NO. 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API TERHADAP ARUS BARANG KOMODITI HASIL PERTANIAN DI STASIUN RANGKASBITUNG. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
DAMPAK-PENERAPAN-PP-NO.-72-TAHUN-2009-TENTANG-LALU-LINTAS-DAN-ANGKUTAN-KERETA-API-TERH.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only until 2014.

Download (3MB)

Abstract

Traders in Rangkasbitung utilize train for transporting agricultural products from Rangkasbitung to some traditional market in Jakarta as Pasar Kebayoran Lama, Palmerah, Tanah Abang, Duri and Angke. The Impact of Implementation of Government Regulation about Road Traffic and Train Transportation (PP No. 72 2009) that limit the amount of luggage passengers are prohibited from transporting lead trader of agricultural products by train. The purpose of this research were describe changes the flow of agricultural products from Rangkasbitung region, compare the cost of transportation between train using another vehicles in the transportation of agricultural products from Rangkasbitung region and analyze the impact of banning the transportation of agricultural products by train to income traders after application of the rules. The research implemented a survey method with descriptive analysis and qualitative approach. Samples were taken in snowball sampling technique was obtained 14 respondents. The results showed that there was an outbreak of goods to the new marketing territory in Pasar Rangkasbitung, Cikande, Cikokol and Serpong. Comparison of the average cost of train transportation with pick-up trucks obtained ratio of 1.00: 1.73. Average revenue daily traders who survived the train use has decreased, average revenue daily traders who are switching to use other means of transportation had increased. Keyword: Impact, train, agricultural product, goods flow.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorSariyoga, Setiawan197502062005011003
Thesis advisorSupriyo Wibowo, Aris196307272006041001
Additional Information: Transportasi memiliki peran penting dalam mobilitas manusia dan arus barang. Tujuan dari kegiatan transportasi dalam pengangkutan barang adalah untuk mencapai tempat tujuan dan menaikkan kegunaan dari barang yang diangkut. Pedagang di Rangkasbitung memanfaatkan transportasi kereta api untuk mengangkut produk hasil pertanian dari Rangkasbitung menuju pasar tradisional di Jakarta. Pasar di Jakarta tersebut yaitu Pasar Kebayoran Lama, Pasar Palmerah, Pasar Tanah Abang, Pasar Duri dan Pasar Angke. Transportasi kereta api dipilih karena mudah dijangkau, lebih murah dan lebih cepat dibanding transportasi jalan raya. Komoditas pertanian yang biasa diangkut oleh para pedagang adalah sayuran, palawija, buah-buahan, rempah-rempah, daun pembungkus dan produk olahan. Penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api yang membatasi jumlah bagasi penumpang mengakibatkan pedagang dilarang mengangkut produk hasil pertanian menggunakan kereta api. Kebijakan pelarangan tersebut telah berlangsung mulai tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perubahan arus barang hasil pertanian dari wilayah Rangkasbitung, membandingkan biaya transportasi antara menggunakan kereta api dengan menggunakan kendaraan roda empat dalam pengangkutan barang hasil pertanian dari wilayah Rangkasbitung, dan menganalisis dampak pelarangan pengangkutan produk hasil pertanian menggunakan kereta api terhadap pendapatan pedagang setelah penerapan peraturan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan analisis deskriptif dan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian adalah Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada keberadaan fenomena penelitian di lokasi tersebut, yaitu di Kecamatan Rangkasbitung terdapat Stasiun Kereta Api Rangkasbitung dan terdapat pedagang produk pertanian yang mengakses stasiun tersebut untuk menuju pasar di Jakarta. Sampel diambil menggunakan teknik snowball sampling diperoleh 14 responden. Data hasil penelitian di lapangan ditabulasi kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terjadi penyebaran barang ke wilayah pemasaran baru yaitu Pasar Rangkasbitung, Pasar Cikande, Pasar Cikokol dan Pasar Serpong. Berdasarkan volume barang yang di angkut oleh masing responden, sebanyak 50 persen mengalami penurunan volume barang yang diangkut, sebanyak 28,57 persen responden tidak mengalami perubahan volume barang yang diangkut, dan sebanyak 21,43 persen responden meningkatkan volume barang yang diangkut. (2) Perbandingan rataan biaya transportasi kereta api dengan kendaraan truk pick up diperoleh perbandingan sebesar 1,00: 1,73. Hal ini menunjukan bahwa biaya transportasi menggunakan kereta api lebih rendah daripada biaya transportasi menggunakan kendaraan truk pick up. (3) Rata-rata pendapatan perhari pedagang yang bertahan menggunakan kereta api mengalami penurunan sebesar 31,26 persen dari Rp. 205.500,-/orang menjadi Rp. 141.250,- /orang, sedangkan rata-rata pendapatan perhari pedagang yang yang beralih menggunakan alat transportasi lain mengalami peningkatan sebesar 3,35 persen dari Rp. 254.000,-/orang menjadi Rp. 262.500,-/orang.
Uncontrolled Keywords: Keyword: Impact, train, agricultural product, goods flow.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54201-Program Studi Agribisnis
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 04 Apr 2022 13:31
Last Modified: 04 Apr 2022 13:31
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/11595

Actions (login required)

View Item View Item