Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PELANGGARAN TERHADAP SIGHAT TAKLIK DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Studi Putusan di Pengadilan Agama Pandeglang Nomor: 372/Pdt.G/2013/PA.Pdlg)

NURFADILA, FANI (2016) PELANGGARAN TERHADAP SIGHAT TAKLIK DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Studi Putusan di Pengadilan Agama Pandeglang Nomor: 372/Pdt.G/2013/PA.Pdlg). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
PELANGGARAN TERHADAP SIGHAT TAKLIK DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERK.PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Perceraian hanya bisa dilakukan di depan Pengadilan setelah Pengadilan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak, perceraian harus memiliki cukup alasan, bahwa antara suami isteri tersebut tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami isteri. Menurut Pasal 38 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan diputuskan karena 3 hal, yaitu : kematian, perceraian, atas Keputusan Pengadilan. Menurut ketentuan Pasal 39 ditegaskan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan setelah Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak, untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami isteri. Sighat Taklik merupakan suatu perjanjian yang dengan perjanjian tersebut suami menggantungkan terjadinya talak apabila dikemudian hari suami melanggar salah satu atau semua perjanjian tersebut. Seorang isteri berhak memutuskan hubungan perkawinan dengan melakukan suatu gugatan percerain seperti yang terjadi pada Putusan Pengadilan Agama Pandeglang Nomor: 372/Pdt.G/2013/PA.Pdlg tentang permohonan sighat taklik yang diajukan oleh Lena sebagai Istri kepada Hery sebagai suami, Hery yang selama 8 tahun meninggalkan rumah dan tidak ada kabar beritanya membuat jatuhnya talak yang digantungkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi menggunakan metode yuridis normatif, penelitian yang dilakukan penulis akan mencari data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka. Pendekatan yang digunakan adalah undang-undang dan kasus, yaitu memberikan gambaran dan fakta mengenai objek yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis kualitatif terhadap data primer dan data sekunder. Putusan Pengadilan Agama Pandeglang Nomor: 372/Pdt.G/2013/PA.Pdlg telah sesuai menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, dimana pengajuan permohonan yang dilakukan oleh Lena telah memenuhi unsur�unsur perceraian dimana sebuah perceraian baru bisa disahkan setelah suami meninggalkan istri lebih dari 2 tahun. Sanksi hukum yang timbul dari pengajuan sighat taklik yang dilakukan oleh Istri menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ialah putusnya hubungan perkawinan atau disebut dengan cerai, Talak Ba’in Shughra, talak yang tidak boleh dirujuk tapi boleh akad nikah baru dengan bekas suaminya meskipun dalam masa iddah. Kata kunci : Perkawinan, Perceraian, Sighat Taklik

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorFauziyah, FaridatulUNSPECIFIED
Thesis advisorHandayani, DiniUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Perkawinan, Perceraian, Sighat Taklik
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 02 Apr 2022 23:12
Last Modified: 02 Apr 2022 23:12
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/11480

Actions (login required)

View Item View Item