Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG LAHIR DI LUAR PERKAWINAN MENURUT UU NO. 1 TAHUN 1974 BERKAITAN DENGAN UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

Saefulloh, Acep (2015) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG LAHIR DI LUAR PERKAWINAN MENURUT UU NO. 1 TAHUN 1974 BERKAITAN DENGAN UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK. Master thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG LAHIR DI LUAR PERKAWINAN MENURUT UU NO. 1 TAHUN 1974 BERKAI.PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Legal consequences if the marriage is not registered, the status of children born of the marriage would be uncertain because the marriage of her parents, only legitimate religion. In other words, While the child is the legitimate child, but do not have authentic evidence that can confirm that the child is the legitimate child of both her parents. The position of children born from a marriage that is not recorded only have a civil relationship with her mother. Besides, children born out of marriage that are not listed will have no trouble getting a birth certificate, in the absence of a birth certificate for the child, then the country has obstacles in protecting children, because legally, there is no record, on the status of the child's birth along with the data both that led to the birth of a child older tersebut.Upaya law to do so as a child born of a marriage that is not recorded, obtain status as a legitimate child, is to apply for the determination of local religious courts, or local court, which is tailored to the child's birth registration office each religion. Meanwhile, efforts to do when the marriage is only performed according to the religion only, and not registered at the office of civil records, the child born of the marriage can only be recognized by way of ratification of the child, so the child becomes a legitimate child. Ratification of the child can only be done if the parents registered their marriages at the office of civil registration in advance. The research conducted was to obtain data which has proven scientific truth, but to reach the truth, there are two patterns of thinking, ie empirically, or through experience. Therefore, to find a scientific method, then digabungkanlah rational approach and methods of empirical approaches, here raisonalisme provide a logical framework, while providing a framework empiricism proving or testing to ascertain the truth

Item Type: Thesis (Master)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorTAHIR, PALMAWATI195902031986012002
Thesis advisorASNAWI ROHANI, ACENG196010251990031001
Additional Information: Pernikahan adalah sebuah peristiwa penting dalam kehidupan manusia dan peristiwa itu tidak saja dirasakan oleh pihak yang bersangkutan, tetapi juga oleh masyarakat. Memperoleh keturunan yang sah adalah merupakan tujuan yang pokok dari pernikahan itu sendiri, bagi kehidupan manusia mengandung dua segi kepentingan, yaitu kepentingan untuk diri pribadi dan kepentingan yang bersifat umum (universal). Akibat hukumnya apabila perkawinan tidak dicatatkan, status anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut akan menjadi tidak pasti karena perkawinan orang tuanya, hanya sah secara agama. Dengan perkataan lain, Walaupun anak tersebut adalah anak sah, tetapi tidak mempunyai bukti otentik yang dapat menguatkan bahwa anak tersebut adalah anak sah dari kedua orang tuannya. Kedudukan anak yang dilahirkan dari suatu perkawinan yang tidak dicatatkan hanya memiliki hubungan perdata dengan ibunya. Disamping itu anak yang dilahirkan dari perkawinan yang tidak dicatatkan akan kesulitan mendapatkan akta kelahiran, dengan tidak adanya akta kelahiran terhadap anak, maka negara mempunyai hambatan dalam melindungi anak, karena secara hukum, tidak ada catatan, tentang status kelahiran anak beserta data-data kedua orang tua yang menyebabkan kelahiran anak tersebut.Upaya hukum yang dapat dilakukan agar seorang anak yang lahir, dari perkawinan yang tidak dicatatkan, memperoleh kedudukan seperti anak sah, adalah dengan mengajukan permohonan penetapan dari pengadilan agama setempat, atau pengadilan negeri setempat, yang disesuaikan dengan kantor pencatatan kelahiran anak masing-masing agama. Sedangkan upaya yang dapat dilakukan apabila perkawinannya hanya dilakukan menurut agama saja, dan tidak dicatatkan dikantor catatan sipil, maka anak yang lahir dari perkawinan tersebut hanya bias diakui dengan cara pengesahan anak, sehingga anak tersebut menjadi anak sah. Pengesahan anak hanya dapat dilakukan apabila orang tuanya mencatatkan perkawinannya dikantor catatan sipil terlebih dahulu. Penelitian yang dilaksanakan adalah untuk memperoleh data yang telah teruji kebenaran ilmiahnya, namun untuk mencapai kebenaran tersebut, ada dua pola berpikir, yaitu secara empiris, atau melalui pengalaman. Oleh karena itu untuk menemukan metode ilmiah, maka digabungkanlah metode pendekatan rasional dan metode pendekatan empiris, disini raisonalisme memberi kerangka pemikiran yang logis, sedangkan empirisme memberikan kerangka pembuktian atau pengujian untuk memastikan suatu kebenaran. Kata kunci : Perlindungan hukum, Anak luar kawin
Uncontrolled Keywords: Legal Protection, Child Outside Marriage, Child Protection Perlindungan Hukum, Anak Luar Perkawinan, Perlindungan Anak
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 08-Pascasarjana
08-Pascasarjana > 74101-Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 31 Mar 2022 10:38
Last Modified: 31 Mar 2022 10:38
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/11285

Actions (login required)

View Item View Item