Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH SILASE JEROAN IKAN DENGAN KADAR ASAM FORMIAT YANG BERBEDA TERHADAP KECERNAAN IKAN PATIN (Pangasius sp.)

GUMILAR, RIZKY ALIFAWARDHANI (2015) PENGARUH SILASE JEROAN IKAN DENGAN KADAR ASAM FORMIAT YANG BERBEDA TERHADAP KECERNAAN IKAN PATIN (Pangasius sp.). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
PENGARUH SILASE JEROAN IKANDENGAN KADAR ASAM FORMIAT YANG BERBEDA TERHADAP KECERNAAN IKAN PATIN (.PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Ikan patin merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki peluang ekonomi untuk dibudidayakan. Budidaya ikan patin masih perlu diperluas lagi, karena pemenuhan atas permintaan ikan patin masih kurang. Produksi perikanan budidaya di Indonesia pada umumnya dan propinsi Banten pada khususnya terus meningkat. Produksi perikanan budidaya di propinsi Banten tah un 2011 adalah sebesar 96.617 ton atau mengalami kenaikan 61% dari produksi pada tahun 2010, yaitu sebesar 61.000 ton (DKP 2012). Penelitian ini dilakukan pada bulan Sep tember sampai November 2014 di Laboratorium Budidaya Ikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang dan di Laboratotium Nutrisi Ikan Institut Pertanian Bogor. Rancanga n penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tingkat kecernaan diukur dengan metode tidak langsung yaitu penambahan chromium oxide (Cr ). Perhitungan akhir menggunakan SPSS 17.0. Objek penelitiannya yaitu ikan patin (pangasius sp) berukuran 6,15±1,35 g/ekor yang ditebar ke dalam 12 buah ember yang masing berisikan 40 liter air dan masing -masing ember berisi 20 ekor ikan patin. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat perlakuan, masing-masing terdiri dari tiga ulangan yaitu: pakan referensi dengan penambahan tepung jeroan ikan (Kontrol), pakan referensi dengan penambahan tepung silase jeroan ikan (asam formiat 2%), pakan referensi dengan penambahn tepung silase jeroan ikan (asam formiat 4%), pakan referensi den gan penambahan tepung silase jeroan ikan (asam formiat 6%). Dari hasil penelitian, diperoleh nilai kecernaan total pada pakan uji A sebesar 60,00% yang menunjukkan nilai paling tinggi dibandingkan pakan uji lainnya. Tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan pakan uji D sebesar 47,67%. Hasil ini menunjukkan bahwa banyak nutrisi yang terkandung pada pakan uji A dan D lebih mudah dicerna dibanding pakan uji lainnya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan pakan uji A memiliki nilai kecernaan protein paling tinggi dibanding pakan uji B, C dan D yaitu sebesar 89,08%. Hasil ini tidak berbeda nyata terhadap pakan uji B dan D yaitu 85,97 % dan 85,47%. Protein merupakan nutrisi yang penting bagi ikan. Namun tidak semua sumber makanan menghasilkan protein yang menga ndung asam amino esensial secara lengkap (NRC, 1993). Nilai kecernaan lemak menggambarkan persentase jumlah lemak yang di cerna oleh ikan (NRC, 199 3). Dari hasil penelitian, diperoleh nilai kecernaan lemak pada pakan uji A sebesar 88,84%, berbeda nyata terhadap pakan uji lainnya. Karbohidrat juga merupakan sumber energi yang penting bagi ikan. Dengan kata lain, ikan membutuhkan protein, lemak dan juga karbohidrat. Nilai kecernaan tertinggi tertinggi terdapat pada pakan uji A yaitu 73,92 %. Berbeda nyata terhadap pakan uji lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan uji A memiliki nilai kecernaan energi tertinggi yaitu 82,63%. Dengan kata lain, pakan uji A mengandung lebih banyak protein, lemak dan karbohidrat. Dari hasil 2 O 3 penelitian ini, pakan uji A memiliki nilai paling rendah yaitu 1,21 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan pakan uji D dengan n ilai 1,30. Pakan uji A dan D lebih dimaanfaatkan oleh objek penelitian. Parameter yang terakhir yaitu Survival Rate (SR), pakan uji A menunjukkan tingkat keber langsungan hidup tertinggi yaitu 100%. Sedangkan pada pakan uji B, C dan D, tingkat keberlangsungan hidup menurun menjadi masing-masing 98,33%. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh nilai tertinggi yang berbeda nyata dengan perlakuan lain terdapat pada perlakuan A (kontrol) dengan kecernaan lemak 88,84%, kecernaan karbohidrat 73,92%, dan kecernaan energi 82,63%. Kata kunci : Asam formiat, Ikan patin, Kecernaan, Silase jeroan ikan

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorPutra, Achmad NoerkhaerinUNSPECIFIED
Thesis advisorSaifullah, SaifullahUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Asam formiat, Ikan patin, Kecernaan, Silase jeroan ikan
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 30 Mar 2022 15:12
Last Modified: 30 Mar 2022 15:12
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/11176

Actions (login required)

View Item View Item