Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN PENERBANGAN ATAS KERUGIAN KEHILANGAN BAGASI MILIK PENUMPANG BERDASARKAN MONTREAL CONVENTIONS OF 1999 ABOUT CONVENTION FOR THE UNIFICATION OF CERTAIN RULES FOR INTERNATIONAL CARRIAGE BY AIR (Studi Kasus Kehilangan Bagasi Pada PT. Indonesia AirAsia )

ASTRIA, BENNY (2016) TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN PENERBANGAN ATAS KERUGIAN KEHILANGAN BAGASI MILIK PENUMPANG BERDASARKAN MONTREAL CONVENTIONS OF 1999 ABOUT CONVENTION FOR THE UNIFICATION OF CERTAIN RULES FOR INTERNATIONAL CARRIAGE BY AIR (Studi Kasus Kehilangan Bagasi Pada PT. Indonesia AirAsia ). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN PENERBANGAN ATAS KERUGIAN KEHILANGAN BAGASI MILIK PENUMPANG BERDA.PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

In this paper the author discusses the particulars the damage of loss luggage belonging to passengers who using the air transport services. It is motivated by the baggage belonging to passengers that carried by airline companies often did not return to owner when arriving at the airport. To protect the passengers rights who aggrieved, it is any necessary the liability of the carrier to guarantee the passengers rights. The problem is how the liability of the airline companies toward losses baggage belonging to passengers according to the Montreal Convention of 1999?, and how the implementation of the compensation in case of loss of baggage belonging to passengers in the PT. Indonesia AirAsia? Approach to the problem which will be used in this research is the juridical normative and juridical approach to empirical, which is descriptive analytical. The research data comprises secondary data and primary data (filed research) have the shape of interviews related parties PT. Indonesia AirAsia. Data collection method used was a literature study (library research) and interviews (interview). Analysis of data using qualitative data analysis. The results of the research explained the Montreal Convention of 1999 applied strict liability principle for the liability of the airline companies toward damage lost luggage that experienced by passengers listed in Chapter III: Liability Of The Carrier And Extent Of Compensation For Damage. While the implementation of compensation loss luggage belonging to passengers at PT. Indonesia AirAsia follow the standard operating procedure according to Article 11 Term and Conditions, with in the amounts compensation value Rp. 200.000,- per kilogram with maximum compensation as big as Rp. 4.000.000,- each passengers for domestic flight, and 17 SDR / US$. 20 per kilogram for international flight.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorJohan, Eva198111022006042002
Thesis advisorJumena, Mas Nana1988007292008121001
Additional Information: Dalam skripsi ini penulis membahas khusus mengenai kerugian kehilangan bagasi milik penumpang yang menggunakan jasa angkutan udara. Hal ini dilatar belakangi oleh seringkali bagasi yang dibawa penumpang yang diangkut pihak perusahaan penerbangan tidak kembali lagi pada pemiliknya disaat tiba di bandara. Untuk melindungi hak-hak penumpang yang dirugikan, maka perlu adanya pertanggungjawaban dari perusahaan penerbangan untuk lebih menjamin hak-hak yang ada pada penumpang. Masalahnya adalah bagaimana tanggung jawab hukum perusahaan penerbangan terhadap kerugian barang bagasi milik penumpang berdasarkan Konvensi Montreal 1999? serta bagaimana pelaksanaan ganti rugi dalam kasus kehilangan bagasi milik penumpang pada PT. Indonesia AirAsia? Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris yang bersifat deskriptif analitis. Data penelitian meliputi data sekunder dan data primer (filed research) berupa wawancara pada pihak terkait PT. Indonesia AirAsia. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi kepustakaan (library research) dan wawancara (interview). Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Konvensi Montreal 1999 menerapkan prinsip Strict Liability untuk tanggung jawab hukum perusahaan penerbangan terhadap kerugian kehilangan bagasi yang dialami oleh penumpang yang tercantum dalam Chapter III: Liability Of The Carrier And Extent Of Compensation For Damage. Sedangkan pelaksanaan ganti rugi kehilangan bagasi milik penumpang pada PT. Indonesia AirAsia mengikuti standard operating procedure berdasarkan Pasal 11 Term and Conditions, dengan nilai kompensasi sebesar Rp. 200.000,- per kilogram dengan maksimal penggantian sebesar Rp. 4.000.000,- per penumpang untuk penerbangan domestik dan 17 SDR/US$. 20 per kilogram untuk penerbangan internasional.
Uncontrolled Keywords: Tanggung Jawab Hukum, Kehilangan, Bagasi, Penumpang Liability, Loss, Baggage, Passenger
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 30 Mar 2022 09:29
Last Modified: 30 Mar 2022 09:29
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/11053

Actions (login required)

View Item View Item