Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

STUDI MENGENAI MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN PAYUS (Elops hawaiensis) DI WILAYAH PERAIRAN UTARA PROVINSI BANTEN

SONYENZELLND, NICO (2015) STUDI MENGENAI MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN PAYUS (Elops hawaiensis) DI WILAYAH PERAIRAN UTARA PROVINSI BANTEN. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
STUDI MENGENAI MORFOMETRIK DAN MERISTIK.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Hawaiian ladyfish (Elops hawaiensis) is one of economically important fishery resources which commonly caught in the territorial of the northern waters Banten Province, availabe anytime without season. The research method used was experimental fishing conducted in February-July 2013 of the northern waters of Banten Province. Analysis of the data were include length-weight relationship and a description of morphometric-meristic Hawaiian ladyfish as well as the influence of environmental factors on fish growth rate Hawaiian ladyfish. Kronjo local frequency and intensity Mauk has the highest Hawaiian ladyfish, which are in March. There is a decreased frequency Domas area. At length frequency distribution of Hawaiian ladyfish classify the size of 17-36 cm. Kronjo Hawaiian ladyfish weight scales and Mauk have a range of 60-86, and 60-82 Domas has a range of values. D.20-24 identification and C.23-30 formula, forked caudal fin shape and do not have fingers hard. Anal fin has the formula A.14-15. Ventral and pectoral fins have the formula V.18-21 and P.8-13 with the position of the ventral fins pectoral fins are abdominal. Length-weight relationship of Hawaiian ladyfish has a coefficient of determination (R2 ) of 0.953 and a correlation coefficient (r) of 0.976 in the area of Kronjo rated b 1.039 which shows that the pattern length and weight relationship was negative allometric. The relationship is similar to the pattern of Mauk and Domas area. Analysis of factors in Hawaiian ladyfish condition showed the value (K) was 4.19 for Kronjo area, 4.18 for Mauk area, and 42.06 for Domas area. It can be concluded lady fish to the environmental conditions in the waters of Northern Banten match is in the growth of the fish. This was confirmed by research area water pH levels allow lady fish to live with a pH value of 7.6 to 8.3.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorMustahal, Mustahal195903011984031001
Thesis advisorHaryati, Sakinah197507122008122001
Additional Information: Ikan payus merupakan sumberdaya perikanan ekonomis penting yang tertangkap di wilayah perairan utara Provinsi Banten dan ketersedianya tanpa mengenal musim. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui distribusi frekuensi panjang ikan payus (Elop hawaiensis) dengan mengetahui pola pertumbuhan yang mengamati ciri morfometrik-meristik dan pengaruh panjang-berat ikan payus serta faktor kondisi lingkungan terhadap laju pertumbuhan ikan payus di perairan utara Provinsi Banten. Metode Penelitian yang digunakan adalah experimental fishing yang dilakukan pada bulan Febuari-Juli 2013 diperairan utara Provinsi Banten. Analisis data meliputi hubungan panjang-berat dan deskripsi ciri morfometrik, meristik ikan payus (Elops hawaiensis) dan pengaruh faktor (K) lingkungan Frekuensi daerah Kronjo dan Mauk memiliki intensitas ikan payus tertinggi, yang terdapat pada bulan Maret, sedangkan daerah yang menunjukkan frekuensi menurun pada bulan pengamatan Febuari, Maret, April terdapat didaerah Domas. Pada distribusi frekuensi panjang mengelompok pada kelas ikan payus anakan yaitu 11-20, ikan payus muda 21-40. Jumlah sisik sekeliling badan didaerah pengamatan Kronjo dan Mauk memiliki kisaran 60-86, sedangkan untuk didaerah pengamatan Domas ikan payus mengalami perubahan jumlah sisik sekeliling badan dengan kisaran nilai 60-82 dan jumlah jari-jari lemah dorsal 20- 24 dengan modus 24, jari–jari lemah pada sirip caudal memiliki nilai kisaran 23- 30. Rumus identifikasi D. 24 dan C.23-30, bentuk sirip caudal cagak dan tidak memiliki jari-jari keras. Sirip anal memiliki rumus A.14-15, sirip ventral dan pectoral memiliki rumus V.18-21 dan P.8-13 dengan posisi sirip ventral terhadap sirip pectoral adalah abdominal. Kisaran ukuran morfometrik ikan payus di daerah Kronjo mengalami perbedaan ukuran morfometrik dari daerah Mauk dan Domas dimulai dari lebar bukaan mulut, panjang kepala, tinggi sirip dorsal, tinggi kepala ikan dan panjang operculum pada daerah Kronjo memiliki kisaran 1,3–4 cm, 1,4-5,3 cm, 2,5-5,6 cm, 1,5-4 cm, dan 1,5-3,2 Hasil penelitian ikan payus (Elops hawaiensis) daerah Kronjo, koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0,953 dan koefisien korelasi (r) sebesar 0,976. Nilai b pada hubungan panjang-berat ikan payus di daerah Kronjo sebesar 1,039 yang menujukkan bahwa pola hubungan panjang dan berat adalah allometrik negatif. Pola hubungan tersebut serupa dengan daerah Mauk dan Domas. Analisis faktor kondisi pada ikan payus menunjukan nilai (K) adalah 4,19 untuk daerah Kronjo, 4,18 untuk daerah Mauk, dan 42,06 untuk daerah Domas.
Uncontrolled Keywords: Elops hawaiensis, frequency, morphometric-meristic.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 28 Mar 2022 14:54
Last Modified: 28 Mar 2022 14:54
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/10840

Actions (login required)

View Item View Item