WAHYUDIN, YUYU (2016) ANALISIS TINDAK TUTUR BERTANYA GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 PANDEGLANG. Master thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

Text Analisis Tindak Tutur Bertanya Guru dalam.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

The learning activities, teachers should be able to communicate well to create a comfortable atmosphere and meaningful learning for students. Communication is realized in speech acts. Questioning is one of speech acts which are intended to provoke a response so that students are more active in the classroom. The purpose of this study is to describe the form, mode, pragmatic implications, and the types of speech acts asked teachers in learning Indonesian language skills. This issue needs to be studied because of the role of speech acts in the learning of the teacher asks Indonesian language skills are very important and can affect many aspects of classroom interaction. Questions the teacher plays an important role in creating learning situations and student learning outcomes. This study includes qualitative research with case study research mikroetnografi. Data sources of this study is the interaction of oral discourse in learning Indonesian language skills. Data obtained from natural background through nonparticipant observation, recording, and interviews. As qualitative research, the main instrument of this study is the researchers themselves, who gather, reduce, analyze and interpret the data, and then compile them into a report of research results. Data collection tool used include observation, interview guides, recordings, and field notes. Source triangulation techniques, methods, and theory is also used to test the validity of the data. The results of this study found Indonesian teacher in learning more use of speech act ask questions using the word as much as 144 utterances (100%), speech intonation question 69 (47.92%), direct mode 16 utterances (80.00%) and mode 4 indirect speech (20.00%), 31 utterances pragmatic implications (21,53%). Speech is spoken using directive speech utterances 3 (27.27%), expressive utterances 2 (18,18%), 2 assertive utterances (18.18%), 2 declarative utterances (18.18%) and commissive 2 utterances (18,18%). The use of various forms, modes, pragmatic implications, and the question of speech acts that reflect teachers in learning the role of teachers as authorities classroom. As an authority class, the teacher is always the center interactions, but teachers can also modify the language (speech) for various purposes. Based on the findings that the teacher questions can affect various aspects of learning, it is recommended that teachers use various questions according to the function, purpose question, and the student's cognitive levels to measure in the questions.

Item Type:	Thesis (Master)
Contributors:	Contribution Contributors NIP/NIM Thesis advisor HASANI, ACENG 196708201998021003 Thesis advisor MUHYIDIN, ASEP 197604072001121002
Additional Information:	Guru dalam kegiatan pembelajaran harus mampu berkomunikasi dengan baik untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Komunikasi tersebut diwujudkan melalui tindak bahasa salah satunya, yaitu tindak tutur bertanya. Tindak tutur bertanya merupakan tuturan yang dimaksudkan untuk memancing respon siswa agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang wujud, modus, implikasi pragmatis, dan jenis-jenis tindak tutur ilokusi bertanya guru dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia. Masalah ini perlu dikaji karena peranan tindak tutur bertanya guru dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia sangat penting. Pertanyaan guru berperan penting dalam menciptakan situasi pembelajaran dan hasil belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus mikroetnografi. Sumber data penelitian ini adalah wacana lisan dalam interaksi pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia. Data diperoleh dari latar alamiah melalui observasi nonpartisipatif, perekaman, dan wawancara. Sebagaimana penelitian kualitatif, instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri, yang mengumpulkan, mereduksi, menganalisis dan menafsirkan data, untuk kemudian menyusunnya menjadi laporan hasil penelitian. Alat pengumpul data yang digunakan antara lain pedoman observasi, pedoman wawancara, perekaman, dan catatan lapangan. Teknik trianggulasi sumber, metode, dan teori juga digunakan untuk menguji keabsahan data. Dari hasil penelitian ini ditemukan guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran lebih banyak menggunakan tindak tutur bertanya menggunakan kata tanya sebanyak 144 tuturan (100%), intonasi tanya 69 tuturan (47,92%),modus langsung 16 tuturan (80,00%) dan modus tidak langsung 4 tuturan (20,00%), implikasi pragmatis 31 tuturan (21,53%). Tuturan tersebut dituturkan dengan menggunakan tuturan direktif 3 tuturan (27,27%), ekpresif 2 tuturan (18,18%), asertif 2 tuturan (18,18%), deklaratif 2 tuturan (18,18%) dan komisif 2 tuturan (18,18%). Penggunaan berbagai wujud, modus, implikasi pragmatis, dan jenis tindak tutur ilokusi guru dalam pembelajaran yang mencerminkan peran guru sebagai pemegang otoritas kelas. Berdasarkan hasil temuan bahwa tindak tutur bertanya guru dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam pembelajaran, maka disarankan agar guru dapat menggunakan pertanyaan yang bervariasi sesuai dengan fungsi, maksud pertanyaan, dan tingkat kognitif yang perlu diukur dalam menguji kemampuan siswa.
Uncontrolled Keywords:	Keywords: speech-act, questioning speech act, the learning process Kata kunci: Tindak tutur, tindak tutur bertanya, proses pembelajaran
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	08-Pascasarjana 08-Pascasarjana > 88101-Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User:	Perpustakaan Pusat
Date Deposited:	25 Mar 2022 14:28
Last Modified:	25 Mar 2022 14:28
URI:	http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/10744

Actions (login required)

View Item