Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

SINTESIS SUPERKONDUKTOR SISTEM BSCCO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOL-GEL

Rizki, Yunan (2016) SINTESIS SUPERKONDUKTOR SISTEM BSCCO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOL-GEL. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
SINTESIS SUPERKONDUKTOR SISTEM BSCCO DENGAN.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Penggunaan superkonduktor sebagai saluran transmisi mampu menyalurkan daya listrik menjadi efektif karena mengurangi energi yang hilang akibat dari adanya hambatan jenis yang memiliki nilai diatas nol. Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol jika memiliki temperatur di bawah temperatur kritisnya. Superkonduktor BSCCO (Bismut Stronsium Kalsium Tembaga Oksida) memiliki sifat sebagai penghantar listrik yang baik. Superkonduktor fasa 2223 adalah superkonduktor yang memiliki Tc paling tinggi (~110oK) daripada fasa 2201 dan 2212 sehingga banyak penelitian dilakukan untuk mendapatkan fasa 2223 yang murni. Sintesa BSCCO menggunakan metode sol-gel bertujuan untuk mendapatkan kehomogenan komposisi kimia. Penelitian ini menggunakan variasi komposisi kimia dan pengaruh temperatur sintering. Pendekatan komposisi dari BSCCO 2212 dan 2223 menggunakan perbandingan fraksi berat masing-masing prekursor. Variasi temperatur sintering BSCCO yang digunakan adalah 840oC, 850 oC dan 860oC. Karakterisasi yang dilakukan yaitu SEM (Scanning Electron Microscopy), XRD (X-Ray Diffraction) dan pengujian resistivitas dengan cryogenic. Fasa dominan sintesa BSCCO pada saat kalsinasi membentuk orientasi 2212 dengan sistem kristal tetragonal pada grup ruang P4 nomor 75. Pada saat sintering fraksi berat Bi2Sr2Ca1Cu2O8 membentuk fasa Bi-2212 dengan sistem kristal tetragonal pada grup ruang I dengan nomor referensi ICDD 46-0545. Pada fraksi berat Bi2Sr2Ca2Cu3O10 fasa Bi-2212 dominan walaupun sudah muncul fasa Bi-2223 dengan sistem kristal orthorhombic pada grup ruang Ccc2 dengan nomor 37 bernomor referensi ICSD 98-017-4012. Fasa lain yang terbentuk pada sintesa komposisi 2212 dan 2223 adalah CuO2 dan Ca2CuO3. Sifat superkonduktivitas material terbentuk pada keenam sampel yang disintesa. Sifat tersebut dapat dibuktikan dengan hasil pengujian cryogenic. Data tersebut berupa grafik hambatan terhadap temperatur serta grafik dρ/dT terhadap temperatur. Nilai temperatur kritis tertinggi (Tc) didapat pada sampel komposisi 2223 dengan temperatur sintering 850oC selama 48 jam yaitu 121,83K.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorSholehah, Amalia197905022005012005
Thesis advisorDarsono, Nono198005142003121006
Uncontrolled Keywords: Superkonduktor BSCCO, Resistivitas, Sol-gel, Bi-2212, Bi-2223
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TS Manufactures
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 24 Mar 2022 11:13
Last Modified: 24 Mar 2022 11:13
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/10608

Actions (login required)

View Item View Item