PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR (Penelitian Kualitatif Siswa Kelas X pada Materi Matriks)

FAOZIYAH, ULFAH NURUL (2015) PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR (Penelitian Kualitatif Siswa Kelas X pada Materi Matriks). S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Text
PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR.PDF
Restricted to Registered users only
Download (4MB)

Abstract

Profil kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar merupakan deskripsi tentang kemampuan siswa dalam menyampaikan ide-ide matematika menggunakan simbol, grafik, diagram, notasi dan lambang matematika ke dalam bentuk tulisan berdasarkan tipe gaya belajarnya. Menurut DePorter dan Hernacki, terdapat tiga tipe gaya belajar yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui profil kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Subjek penelitian ini adalah empat siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 2 Kota Serang yang dipilih secara purposive pada materi matriks. Hasil analisis data menunjukkan, profil kemampuan komunikasi matematis siswa visual dan auditorial dalam memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan sudah secara benar, jelas, sistematis, dan lengkap sedangkan, siswa kinestetik benar, jelas, sistematis, namun kurang lengkap. Siswa visual dalam menyatakan suatu situasi, gambar, diagram atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, ide atau model matematik sudah benar dan lancar membuat pemodelan matematik maupun menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan hal tersebut. Siswa auditorial benar dalam membuat pemodelan, namun kurang lancar dalam proses penyelesaiannya sedangkan, siswa kinestetik benar dalam membuat pemodelan namun melakukan sedikit kesalahan dalam proses perhitungannya. Siswa visual dan auditorial dalam menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika secara tulisan mampu menjelaskannya secara detail sedangkan, siswa kinestetik tidak secara detail. Dalam mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam bahasa sendiri hanya siswa auditorial yang mampu mengungkapkannya secara benar, namun cenderung singkat dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Sedangkan siswa visual kesulitan dalam memilih kata yang tepat dan siswa kinestetik kesulitan dalam memahami sesuatu yang abstrak yang belum pernah diketahuinya, namun keduanya dapat mengembangkan data atau uraian yang disajikan.

Item Type:

Thesis (S1)

Contributors: