ANGGRAENI, MUTIA (2016) PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEREDARAN PRODUK MAINAN ANAK BERBAHAYA DAN BELUM BERLABEL STANDAR NASIONAL INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 24/M-IND/PER/4/2013 TENTANG PEMBERLAKUAN SNI MAINAN SECARA WAJIB. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEREDARAN PRODUK.PDF - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Era globalisasi dari tahun ke tahun pelaku usaha produk mainan membuat produk mainan semakin bagus dan canggih saja, pelaku usaha membuat mainan dengan berbagai macam bahan baku dan alat-alat yang bermacam-macam agar menghasilkan produk mainan yang menarik untuk dibeli oleh konsumen tanpa melihat bahan baku apa saja yang digunakan oleh pelaku usaha, sehingga produk mainan anak kerap kali mengandung logam berat yang berbahya bagi kesehatan anak. Sebagai konsumen yang awam tentu tidak paham apakah mainan yang dibeli aman atau tidak. Maka dari itu dibuatlah Peraturan Kementerian Perindustrian No. 24/M-IND/PER/4/2013 Tentang Pemberlakuan SNI Mainan Secara Wajib karena konsumen dalam hal ini adalah anak-anak maka anak-anak harus mendapatkan jaminan. Tujuan peneliti ini dilakukan untuk mengetahui perlindungan konsumen terhadap peredaran produk mainan anak berbahaya dan belum berlabel SNI dan upaya hukum apabila konsumen merasa dirugikan terhadap peredaran produk mainan anak berbahaya dan belum berlabel SNI. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatif, baik yang diperoleh dengan menggunakan wawancara langsung dengan salah satu narasumber di Kementerian Perdagangan, Badan Standardisasi Nasional, YLKI dan salah satu pedagang mainan, maupun pengamatan secara mendalam melalui data yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan yakni penelusuran dokumen, buku serta hasil membaca literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa sampai saat ini peredaran produk mainan anak mengandung zat berbahaya masih banyak dilakukan oleh pelaku usaha di pasaran, hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengawasan penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan Kementerian Perdagangan terkait produk mainan anak yang hasilnya produk mainan tersebut belum berlabel SNI dan mengandung logam berat. Perlindungan untuk konsumen yang dilakukan pemerintah dan lembaga konsumen belum begitu efektif terkait peredaran produk mainan anak sehingga belum ada kesadaran dari pelaku usaha bahwa pelabelan SNI sangat penting untuk keamanan dan keselamatan konsume dan upaya hukum apabila konsumen merasa dirugikan terhadap produk mainan anak berbahaya dan belum berlabel SNI, pelaku usaha harus bertanggung jawab menggati kerugian berupa materil maupun imateril kepada konsumen yang telah dirugikan akibat produk mainan yang dijual/diproduksinya.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Perlindungan Konsumen, Mainan Anak, Berbahaya, Berlabel SNI | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | |||||||||
Divisions: | 01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum |
|||||||||
Depositing User: | Perpustakaan Pusat | |||||||||
Date Deposited: | 18 Mar 2022 13:10 | |||||||||
Last Modified: | 30 Mar 2022 20:33 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/10305 |
Actions (login required)
View Item |