Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

Makna dan Nilai-Nilai Umpasa dalam Pernikahan Adat Batak Toba di Perantauan Banten Kajian Antropologi Sastra

Ambarita, Laura (2023) Makna dan Nilai-Nilai Umpasa dalam Pernikahan Adat Batak Toba di Perantauan Banten Kajian Antropologi Sastra. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
Laura Ambarita_2222180079_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Laura Ambarita_2222180079_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img] Text
Laura Ambarita_2222180079_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (471kB)
[img] Text
Laura Ambarita_2222180079_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (347kB)
[img] Text
Laura Ambarita_2222180079_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (738kB)
[img] Text
Laura Ambarita_2222180079_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (261kB)
[img] Text
Laura Ambarita_2222180079_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (255kB)
[img] Text
Laura Ambarita_2222180079_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

This study aims to analyze the meaning and values of umpasa in Toba Batak traditional marriages overseas in Banten. This study uses the theory according to Harahap & Siahaan regarding the manifestation of Batak cultural values, namely (1) kinship values, (2) religious values, (3) hagabeon values, (4) hasangapon values, (5) hamoraon values, (6) hamajuon values, (7) legal values, (8) protection, and (9) conflict values. The method used in this research is qualitative method. The data collection technique used in this study uses observation techniques, recording techniques, and note-taking techniques. The source of the data was obtained from Umpasa utterances during the procession of giving ulos or mangulosi in traditional Batak Toba weddings in Banten overseas, especially in the city of Serang. Precisely at Misfa and Jeqin's wedding on February, 19th 2022 which is located in the Sirdo Mas Kramatwatu building, Jalan Gempol Pegadingan Kramatwatu Village, Serang district. The data that has been found is then analyzed using descriptive analysis techniques. This study also uses triangulation techniques to check the validity of data. Based on the data collection that has been done, found 40 data. The results of the analysis show: (1) The oral literature of umpasa in Toba Batak marriage has a symbolic meaning. The symbolic meaning is contained in umpasa because the meaning of umpasa compares the characteristics, habits, characteristics, behavior of an animal, plant, and objects found around the Toba Batak community. (2) The results of the data findings found that there were 40 data, which were divided into: 11 kinship values, 6 religious values, 8 hagabeon values, 5 hasangapon values, 2 hamoraon values, 5 hamajuon values, 2 protection values, and 1 conflict value. Based on the findings of the data, it can be seen that the kinship value is the most commonly found value, followed by the hagabeon value. Found 8 Batak cultural values of 9 Batak cultural values there is, the value that is not contained in the umpasa of Toba Batak traditional marriage is the legal value. These eight Batak cultural values are intertwined with one another.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorHADIANSYAH, FIRMAN198009022006041004
Thesis advisorSUPENA, AHMAD197804232008011010
Additional Information: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna dan nilai-nilai umpasa dalam pernikahan adat Batak Toba di perantauan Banten. Penelitian ini menggunakan teori menurut Harahap & Siahaan tentang wujud nilai-nilai budaya Batak, yaitu (1) nilai kekerabatan, (2) nilai religi, (3) nilai hagabeon, (4) nilai hasangapon, (5) nilai hamoraon, (6) nilai hamajuon, (7) nilai hukum, (8) pengayoman, dan (9) nilai konflik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik teknik observasi, teknik rekam, dan teknik simak-catat. Sumber data didapatkan dari tuturan umpasa saat prosesi pemberian ulos atau mangulosi dalam pernikahan adat Batak Toba di perantauan Banten terkhusus di kota Serang. Tepatnya saat pernikahan Misfa dan Jeqin pada tanggal 19 Februari 2022 yang berlokasi di gedung Sirdo Mas Kramatwatu, jalan Gempol Desa Pegadingan Kramatwatu, kabupaten Serang. Data yang telah ditemukan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa keabsahan data. Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan, ditemukan data sebanyak 40 data. Hasil analisis menunjukkan: (1) Sastra lisan “umpasa” dalam pernikahan Batak Toba mempunyai makna simbolik. Makna simbolik terkandung dalam umpasa karena makna umpasa membandingkan sifat-sifat, kebiasaan, karakteristik, perilaku suatu binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda yang terdapat di sekeliling masyarakat batak toba. (2) Hasil temuan data ditemukan terdapat 40 data, yang terbagi atas: 11 nilai kekerabatan, 6 nilai religi, 8 nilai hagabeon, 5 nilai hasangapon, 2 nilai hamoraon, 5 nilai hamajuon, 2 nilai pengayoman, dan 1 nilai konflik. Berdasarkan hasil temuan data, dapat dilihat bahwa nilai kekerabatan merupakan nilai yang terbanyak ditemui, setelahnya terdapat nilai hagabeon. Ditemukan 8 nilai budaya Batak dari 9 nilai budaya Batak yang ada, nilai yang tidak terdapat dalam umpasa pernikahan adat Batak Toba ialah nilai hukum. Kedelapan nilai budaya Batak ini saling terikat satu sama lain.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 88201-Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Laura Ambarita
Date Deposited: 17 Jan 2023 09:14
Last Modified: 17 Jan 2023 09:14
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/19763

Actions (login required)

View Item View Item