Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

KEGIATAN KOMUNIKASI PERSUASIF ANGGOTA KEPOLISIAN DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL POLDA BANTEN DALAM MENGINTEROGASI PARA SAKSI (Studi kasus diSubdit 3 Harda/Bangtah Polda Banten)

NAWA, NURUL PRI SEPTIA ASITI (2012) KEGIATAN KOMUNIKASI PERSUASIF ANGGOTA KEPOLISIAN DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL POLDA BANTEN DALAM MENGINTEROGASI PARA SAKSI (Studi kasus diSubdit 3 Harda/Bangtah Polda Banten). Lainnya thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI NURUL 083135.pdf

Download (593kB) | Preview

Abstract

Nurul Pri Septia Asiti Nawa / 083135 / Kegiatan Komunikasi Persuasif Anggota Kepolisian Direktorat Reserse Kriminal Polda Banten Dalam Menginterogasi Para Saksi / Program Studi Ilmu Komunikasi / Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik / Universitas Sultan Ageng Tirtayasa / 2012. Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia, baik itu secara verbal maupun non verbal. Kegiatan interogasi merupakan kegiatan komunikasi antar pribadi yang dilakukan dua orang atau lebih yang dilakukan secara pribadi. Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan komunikasi persuasif anggota kepolisian direktorat reserse kriminal Polda Banten dalam menginterogasi para saksi yaitu untuk mengetahui praktik dan prosedur yang digunakan dalam kegiatan interogasi yang dilakukan. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Proses pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan menggunakan teori atribusi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan interogasi dilakukan dengan menggunakan komunikasi persuasif. yang sesuai dengan prosedur ketentuan SOP yang di tuliskan dalam aturan yang dibuat di Polda Banten. Penyidik mengedepankan bahasa verbal dan non verbal untuk meminimalisir kesalah pahaman dalam kegiatan interogasi. Secara keseluruhan dan mind (pikiran) kegiatan komunikasi menggunakan komunikasi persuasif dengan unsur – unsur komunikasi lain yang mendukung. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan interogasi tersebut dilakukan oleh Penyidik sebagai salah satu kewajiban yang di batasi dengan aturan. Kegiatan interogasi tidak dapat semudah apa yang dibayangkan, karena kegiatan interogasi telah terorganisir dan perlu adanya laporan dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan penyidik kepada pimpinan. Evaluasi tersebut dilaporkan dalam beberapa kegiatan, laporan harian, mingguan dan bulanan biasanya di lakukan dengan membuat Rencana kegiatan, laporan triwulan berupa laporan yang dilakukan setelah diadakannya gelar perkara setelah kegiatan interogasi dilakukan, sampai pada laporan kemajuan yang di ajukan kepada Direktur direktorat reserse kriminal. Saran yang dapat dikemukakan, Penyidik harus lebih banyak mendalami mengenai komunikasi persuasif yang dimaksudkan dalam strategi Polda Banten kemukakan, serta harus lebih mengutamakan transparansi dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan interogasi.

Item Type: Thesis (Lainnya)
Additional Information: Nurul Pri Septia Asiti Nawa / 083135 / Persuasive Communication Activities Member of the Police Directorate of Criminal Investigation Police Witnesses Question the Banten In / Program Study Communication of Science / Social Sciences Faculty and Polities Science / Sultan Ageng Tirtayasa University / 2012. Communication is a thing that can not be separated from human life, whether it be verbal or non verbal. Activities of the interrogation is interpersonal communication activities carried out two or more persons to be private. This thesis aims to illustrate the persuasive communication activities of detectives criminal police directorate in the Banten Police interrogated the witness is to know the practices and procedures used in the interrogation activities. Research methods in this study is a case study method with qualitative descriptive approach. The process of data collection conducted by researchers is to interview, observation and documentation. By Atribusi Teory. The results of this study indicate that the interrogation activities conducted by using persuasive communication. in accordance with the provisions of SOP procedures are in written in the rules made in Banten Police. Investigators put forward verbal and non verbal language to minimize misunderstandings in interrogation activities. As a whole and the mind (thoughts) communication activities using persuasive communication elements - other elements that support communication. Based on the results of the study, questioning the activities carried out by investigators as one of the obligations in the limit with the rules. Interrogation activities can not be as easy as one might imagine, because the activities have been organized and questioning the need for reporting and evaluation of activities that have been made to the leadership of the investigator.The evaluation was reported in several activities, daily reports, weekly and monthly are usually done by creating a plan of activities, a quarterly report made after the holding of the case after his interrogation activities conducted, to the progress report be submitted to the Director of the directorate of criminal detectives. Suggestions can be put forward, investigators should explore more about persuasive communication that is intended in Banten Police strategy put forward, and should prefer the transparency in all activities related to the interrogation activities.
Subjects: Communication > Communication (General)
Divisions: 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 70201-Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 18 Feb 2019 08:26
Last Modified: 18 Feb 2019 08:26
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/1267

Actions (login required)

View Item View Item